|
Bayu n 1 year old turtle |
|
Turtle paling tua di penangkaran ini umurnya 70 tahun! (yg tengah) |
Hari ini hari ke 4 kami liburan. Alhamdulillah, semua lancar. Dan anak2 bener2 puas keliatannya. Yg pengen bgt kami kunjungi tinggal 2, tempat teras iring di tegalaang dan bali safari n marine park. Yg 2 ini menyusul di kunjungan berikutnya, Insha Allah. Semoga diberi kesempatan untuk berkunjung ke bali lg. Amiiin.
Seharian ini rencana kami adalah kunjungan pantai, pantai dan pantai :D
Dari hari pertama-ketiga, blm nyampe ke pantai soalnya. Jadi, pagi ini setelah sarapan km siap2 untuk menunaikan janji kami ke Bayu, parasailing di tanjung Benoa :D Bayu sdh excited bgt. Sepanjang perjalanan dari Bliss wayan ke Benoa dia menunjukkan ekspresi senang karena dalam hitungan menit, dia akan ber-parasailing.
Sayangnya hari itu ternyata lg angin barat, gak bisa parasailing. Langsung manyuuun deh krn gak kesampean kepengenannya. Apa mau dikata :( Kalo mau maksa, ada jg sebenernya bbrp perusahaan watersport yg tetap beroperasi parasailingnya. Tp lbh baik tidak ambil resiko, kan? Kalo bisa naik tp pas mau turun susah gimana? Saya malah khawatir Bayu nanti trauma. Jadilah dibujuk2 untuk naik perahu aja ke turtle island. Sempet ngambek, tp akhirnya dia mau juga. Itupun sepanjang jalan ke turtle island dia masih merajuk. Sempet teralih perhatiannya waktu megang2 turtle di penangkaran, tp habis itu manyun lg. Hihihihihi, kasian. Jadi saya janjikan, nanti pas sampe benoa ditanya lg ke perusahaan tempat kita sewa glassbottom boat, sdh bisa belum kalo mau parasailing. Diem deh.
Pas mau turun kapal di benoa, ada sedikit kecelakaan. Memang saat itu air laut sedang pasang, supir kapal yg antar kami, sendirian, tdk ada yg bantu untuk minggirin kapalnya. Jadi blm sampe pinggir2 amat, kita harus loncat. Hubby yg loncat duluan, jatuh dan akhirnya terkilir :( udah gitu sendal2 kami dilempar begitu aja sama supir kapal. Mestinya kan diukur dulu dong lemparnya, jgn asal2an. Jadilah hubby yg kakinya sakit harus ngejar sendal sebelum kebawa arus. Mana si supir kapalnya main pergi aja tanpa minta maaf. Payah. Kejadian itu langsung kami adukan ke pemilik perusahaan yg kapalnya kami sewa. Plg tidak, harusnya dia memberi teguran kepada staffnya. Akhirnya mau nanya tentang parasailing pun kami sdh tak tertarik karena masih mangkel.
Sambil nahan sebal, kami lanjutkan perjalanan menuju pantai Pandawa yang jaraknya sktr 30mnt dari tanjung benoa. Saat di depan kami terlihat bukit kapur di kanan-kiri jalan, saya langsung terbengong2. Kondisinya persis seperti yg saya liat ketika browsing cari pantai yg bagus, bersih dan gak terlalu ramai di Bali. Karena 2 bukit kapur itulah, saya pengeeen banget ke pantai pandawa, ditambah dari web tersebut, katanya di pantai itu banyak rumput laut :D
Kami berhenti dulu di tepi jalan untuk foto2 dgn background pantai pandawa yg super cantik. Dari kejauhan warnanya ombre dari bening, biru muda, turquoise, ke biru gelap. Sangat sangat cantik. Di sepanjang kiri jalan, sedang dibangun patung2 pandawa lima, menyesuaikan dgn nama pantainya.
|
subhanalloh indahnya pantai Pandawa |
|
berfoto bareng bli Ketut |
|
posisi patung pandawa lima di tebing2 |
Pantai Pandawa saat itu sedang pasang, dan gelombang cukup tinggi, namun tetap terlihat cantik dan mempesona. Menurut bli Ketut, kalo sedang surut pantai itu sudah seperti kolam renang. Air beniiiiing dan ombak hanya sedikit. Bli Ketut jg bilang, kalo sudah pernah ke Pandawa dan beberapa pantai cantik lainnya, langsung deh Kuta, Sanur gak ada apa2nya :)
|
cowo2 belepotan pasir :D |
Anak2 puas main di pantai yg blom lama dibuka untuk umum itu, mungkin itu jg sebabnya pantai ini agak sepi. Masih blom terlalu banyak yg tau. Saya liat pengunjungnya kebanyakan orang asing. Yg orang Indonesianya justru cuma segelintir. Memang benar referensi yg saya ambil, pantai2 yg banyak bulai2nya biasanya justru yg paling alami dan cantik :D Oia, disini jg kami ketemu banyak pengumpul rumput laut, bahkan kami sendiri ikut mungutin rumput laut di pinggir pantai. Sampai kami bawa pulang jg :D sayang saya gagal mengolah rumput lautnya :( Sudah lama direndam, bahkan dengan air beras-pun sampai hampir seminggu, masih belum hilang juga bau lautnya. Warna aslinya yang tadinya hijau, sampai berubah jadi putih bening. Tp tetep bau amissss. Nyerah deh.
|
pengumpul rumput laut |
|
Seaweed! |
Setelah lewat jam 1, anak2 msh seru main pasir dan gak ada tanda2 untuk udahan. Padahal saat ituu sdh lewat waktu maksi. Akhirnya dibujuk2 dan setengah dipaksa untuk segera bilas dan ganti baju. Karenaaaaa, kami harus lanjut check in ke perhentian terakhir masa liburan, yaitu hotel Mantra di Nusa Dua. Detailnya bisa klik
link ini. Setelah check in dan istirahat, rencananya mau ke pantai suluban untuk liat sunset. Sayaaaaang sekali, perjalanan pulang dari pantai pandawa hujan :( Jadi kami maksi di tempat yg terlewat aja, lanjut check in, istirahat dan lihat kondisi untuk ke pantai suluban.
First impression untuk hotel Mantra, resort style hotel. Hotel besar dan fasilitasnya jg okeh bgt. Hotel ini baru buka, grand launching saja baru akan dilaksanakan bulan juni rencananya. Jadi waktu kami menginap disana, mereka masih soft launching. Saya perhatikan banyak pekerja yg lalu lalang membawa tools di lantai2 atas. However, we don't hear a single bang or crash or anything. Very professional. Petugas yg menerima kami amat sangat hangat dan welcome. For more, they look really sincere. Gak asal2an menangani tamu. Hmmmm apa karena low season ya? Whatever it is, the service is highly recommended! They even upgrade our superior room to deluxe room *jogedjoged*. Tentu saja kami senang, dpt kamar yg lbh bagus dan luas *big grin*. Ketika diantar ke kamar, kami terkesan dengan how personalised their service are, di meja sudah tersedia buah2an, pralines dan sebuah kartu selamat datang! The room was spacious, dengan balkon dan daybednya. Kamar mandinya okeh banget, bisa berendam sambil nonton tivi karena dinding-nya sebagian terbuat dari kaca. Kalau perlu privacy, tinggal tarik aja curtainnya :D
|
the pool! |
Setelah leyeh2 hujanpun berhenti. Bayu dan Satria minta berenang, jadi 3 cowo saya main air sedangkan saya sibuk motretin mereka berenang. Walaupun flu sudah berangsur sembuh, tp saya kedatangan tamu sehingga gak bisa ikutan nyemplung. Yg pasti, di kolam inilah Bayu berani berenang jauh2 dari papa-nya di tempat dalam. Seruuuu sih, kolamnya buesaaaaar dengan bbrp air terjun yg keluar dari atap kolam renang. Sayang gak bisa lama2 krn gerimis turun lagi. Jadi harus segera mandi deh.
Selesai mandi, kami lanjutkan rencana ke Suluban. Eh dasar tidak jodoh, hujan turun lagi. Sedangkan jalan menuju pantai suluban/blue point, terkenal cukup sulit ditempuh karena banyak anak tangganya. Waah ya gak recommended di saat hujan tentunya. Gantian saya yg manyun :( pertama, memang saya yg kepingin bgt ke pantai ini. Kedua, saya dan hubby pengen motret sunset. Terpaksa harus menunda keinginan sampai batas waktu yg tidak jelas *sesenggrukan*.
Walaupun pantai ini nge-top diantara para surfers krn ombaknya, tp di pinggir pantai banyak kolam2 alami sisa air pasang yang keliatannya (di gambar) asik untuk tempat main2. Ditambah lagi katanya airnya bening dengan view yg sayang untuk dilewatkan. Well, apa boleh buat. Masuk agenda untuk kunjungan berikut aja deh kalo gitu. Acaranya diganti dengan makmal aja akhirnya. Gak seru banget....:(
Abis makmal di salah satu resto fastfood (akhinya kena fastfood jugak!) , kami kembali ke hotel untuk istirahat. Anak2 langsung siap2 bobo, sedangkan hubby keluar bersama bli Ketut untuk cari tempat massage, krn kaki yg kemaren terkilir kerasa sekali sakitnya. Saya packing, because the holiday has come to an end. That's right, esoknya kami harus kembali ke rutinitas. Bayu is having a hard time knowing that tomorrow we all have to go home.
|
Geger beach after sunrise..cantik! |
Bangun pagi, kami langsung siap2, pihak hotel akan mengantar kami ke Geger beach. Yeaay, masih ada satu pantai lagi untuk dikunjungi :D Geger beach berjarak kurang dari 5menit dari hotel Mantra (dengan mobil). Karena kami kesana pagi-pagi sekali, cuma kami aja pengunjung pantai itu. Mantap deh serasa pantai milik sendiri, xixixixi. Mantra beach club yg berada di pantai geger masih tutup saat itu. Tp pihak hotel sudah menyiapkan air mineral dan handuk untuk kami, yg diletakkan di lazy bed yg berjejer rapi di depan beach club. Anak2 langsung berlarian menuju pantai yg airnya luar biasa bening. Seperti air di kamar mandi kliatannya. Udah gitu saat itu sedang surut, sampai jauuuuh ke laut sana, airnya msh jg cetek. Itu terbukti dengan seseorang yg membawa pancing yg berjalan terus ke arah laut. Saya sampai kaget, krn sampai dia keliatan sangat kecil, tp kepalanya tetap terlihat :)
Karena pasirnya gede2 butirannya, adek kayak lg makan krupuk *feelingsick*. Alhamdulillah dia baik2 saja pasca makan pasir itu. Fyuuuh. Setelah foto2 dan bilas2, mobil hotel sudah menjemput kami. Anak2 yg gak ada puasnya main air, langsung nyemplung lg ke kolam renang hotel ditemani papa-nya. Saya langsung ke kamar dan mandi untuk siap2. Anak2 dan hubby mandi setelah puas menikmati kolam renang Mantra.
|
dihibur pake crayon dan kertas :D |
Lanjut ke tempat sarapan, bayu udah kelaparan bgt dan sangat2 cranky. Untungnya salah satu staff cepat tanggap dan memberikan kertas untuk mewarnai beserta crayonnya. Very good service. The breakfast is unbelievable. Enaaak semuaaaa. Pertama sekeranjang danish dan muffin diantar dengan pilihan minuman. Hubby mesen smoked salmon yg dihidangkan dengan bagel dan semacam acar sayuran asal ostrali yg saya baru sekali itu liat, sayang lupa namanya apa. Bayu mesen omelette yang akhirnya dia makan dengan 2 mangkuk nasi *omg* Rupanya dia lapar beneran . Saya pesan buryam, dan adek sarapan pancake :D oia, si papa nambah nasgor jg tuh, kurang nendang kayaknya bagel yg imut2 itu.
Setelah perut kenyang, kami langsung melangkah gontai menuju kamar. Bukan karena kekenyangan, tp karena harus langsung siap2 berangkat ke bandara. Pulang, it is. Bayu mulai merajuk, manyun dan nangis karena gak mau pulang :( so called post holiday syndrome. Sampai sepanjang perjalanan dari Mantra menuju bandara, bayu msh aja nangis.
Di bandara Ngurah Rai, kami bertemu pak Wisnu dan bu Leila, salah satu orang yang kami hormati yang berada di bali jg sejak hari minggu, selisih 1 hari dengan kami. Dan ternyata, pak Wisnu dan bu Leila mendapat undangan untuk menghadiri acara pelebon (pengabenan) almarhum Tjokorda Ngurah Wim Sukawati di puri ubud, bahkan mereka menginap di puri. Huwwwwaaaaa seandainya kami tau :( ternyata juga, pak Wisnu masih kerabat dari raja ubud. Makanya bisa dapat undangan dan menginap di puri. Yang namanya tidak jodoh ya begitu itu, memang bener2 belum waktunya kami melihat prosesi ngaben.
Perjalanan pulang yang harusnya terasa cepat, malah sebaliknya. Rasanya lamaaaaa banget. Apalagi dengan bayu yg nangis2, masih blom mau nerima kalau liburan sudah berakhir. Bahkan sampai dirumahpun dia masih mewek aja tuh. Masih jetlag kayaknya :P
|
sudah sampe rumah, minta balik ke bali :D |
Semoga saja dalam waktu dekat, kami bisa berlibur lagi *crossing finger*. Liburan kali ini bener2 unforgettable! Liburan berikut blom kami tentukan mau kemana, msh bingung, hahaha. Masih harus menabung juga banyak2 :P
N so, that's it, this post is a wrap! thank u all for reading our journey ^^
hi mba mau tanya waktu nginap di matra nusa dua, itu lokasinya dekat dengan pusat keramaian ngk? makasih ya
ReplyDelete-syntia-
Hai Syntia, Nusa dua mmg daerahny agak eksklusif dan terpisah dari keramaian ya, tp untuk sampai ke pusat keramaian (misal : discovery mall) sekitar 30-40 menit aja kok. Jauh atau tidaknya relatif ya, kalo orang jakarta terbilang deket :D Untuk mempermudah perjalanan di bali, baiknya sewa mobil aja :)
Delete