Sebelum membaca artikel
ini, kukasih warning dulu ya, karena ini akan menjadi tulisan
penuh curcol, eheheheh. Aku kurang bisa berpanjang2 nulis pake fakta2 serius
sih.
Naaaah, kalau liat title yang
kutulis itu, apa sih yg pertama pembaca tangkap? Yang pasti jangan bilang
tangkap hatiku yaaaa, karena ku sudah ada yg punya #astagaGaring.
Jadi, inti dari
tulisan ini adalah curhatan penting tapi tak penting mengenai keseharianku
sebagai emak2 berdaster di rumah, dengan berbagai kesibukan yg tidak melulu
urusan rumah. Bingung gak? Toss lah akupun yg nulis bingung, hahahaha. Pegangan
dulu, sis, sebelum lanjut baca.
Flash back sedikit....tulisan ini bermula dari curhatan seorang teman, yang sepertinya amat
sangat jenuh dengan rutinitasnya yang gak jauh dari....siapin sarapan, anter
jemput anak2, masak, beberes, dll. Padahal ya, ibu rumah tangga itu capeknya
gak ketulungan lho, jangan pernah menganggap remeh ibu RT (mulai sekarang
disingkat jadi RT aja ya, rumah tangga nya,biar gak capek ngetiknya). Kliatannya
gitu2 doang, tp sesungguhnya waktu 24 jam per hari itu rasanya tak pernah
cukup. Tapi amat manusiawi juga untuk merasa jenuh, kan? Kurasa semua orang
pernah merasa jenuh dengan rutinitas masing-masing. Baik itu ibu RT, pegawai,
artis, pebisnis, fotografer, bahkan blogger aja bisa jenuh (cerita lama yg
berkelanjutan buatku, namanya juga curcol ). Lalu, temanku nanya, gimana caranya supaya tidak
jenuh atau mensiasati supaya jenuhnya tidak terus-terusan?
Jawaban ini sebenernya
bukan jawaban pasti seperti matematika yg 4x4 pastinya 16, atau suka gak suka harus balas (apasih). Karena menurutku, yang tau jawabannya diri kita sendiri. Tiap
orang pasti memiliki cara jitu untuk keluar dari rutinitas dan menjadi lebih
bahagia, sembuh dari kejenuhan. Karena sesungguhnya level kebahagiaan setiap
orang itu amat berbeda, ada yg gampang banget dibikin hepi, ada juga yg banyak
maunya hingga susah disenengin. Lalu level kejenuhan juga gak mau kalah dari
kripik pedes yg kepedasannya berlevel 1-10. Atau wafer yang lapisannya ada ratusan. Pertanyaannya, sejenuh apakah kamu?
Aku sharing ke temanku,
caraku berbahagia dan membunuh kejenuhan. Karena akupun pernah banget merasa jenuh. Alhamdulillah akhirnya menemukan hobi yang sesuai passion, yang menjadi
profesi sampai saat ini. Dan akhirnya amat membantu garing2nya
rutinitasku.
Bermula dari iseng
motretin makanan mpasi anak kedua pakai smartphone, lalu bikin recipe
blog, mulai motretin makanan serius, lalu mulai menerima foto produk
makanan/resto/kafe dan foodstylist untuk berbagai brand.
Bahagiakah aku? Alhamdulillah...dengan kesibukan sebagai ibu RT, masih bisa
juga menghasilkan. Jangan dikira gampang, karena sesungguhnya motret/styling diluar
rumah itu pe-er banget tshayyy, bawaan 5 kontainer segede gambreng, belum lagi
printilan kecil2, garnish dll. Persiapannya aja minimal 2 hari
sebelum hari shooting krn semua harus di check list sebelum
masuk ke kontainer2. Semobil penuh lah pokoknya bawaannya. Belum lagi setelah
selesai shooting, 5 kontainer gede itu kudu dibersihin, dan
dimasuk2in lagi ke lemari. Fyuhhhh. Tapi biar capek gilak, aku amat bersyukur
karena profesi yang ini tidak mengharuskan aku keluar rumah setiap hari. Juga
amat fleksibel dan bisa kuatur sendiri tingkat kesibukannya.
Jadi, berdasarkan pengalamanku tersebut, kuberi saran pada
temanku untuk mencari dan menemukan hobi yang dia klik, bikin hepi, dan syukur2
bisa menghasilkan. Kalau hobi masak, siapa tau bisa nerima pesanan katering,
atau kalau hobi makan, bisa jadi foodblogger. Yang suka blanja bisa buka onlne shop. Satu hal yg aku
tekankan juga, ibu2 harus punya me time biar tetap hepi
lahir batin! Waktu untuk diri sendiri tuh penting banget, banyaknya gak perlu
sampe berjam-jam tiap harinya. Yang penting berkualitas. Quality over
quantity.
Akhir2 ini aku sedang
fokus menyelesaikan buku resep yang kedua. Jadi kalau sedang tidak
motret/styling di luaran, aku sibuk trial dan error di dapur
sendiri, yang tentu saja diakhiri dengan sesi poto. Eiiits jangan seneng dulu,
abis poto2 harus cuci piring, beberes, jemput anak2 dll juga. Capek?
Bangetsssssss! Oleh sebab itu, demi kebahagian lahir batin, kuselalu
menyelipkan sedikit me time di rush hour tersebut. Simpel2 aja
kok, biasanya aku membuat teh, nyemil, denger musik, baca buku, bolak balik
buka koleksi buku resep, blanja online #oops, ataupun main sama kucing,
hihihihi. Apapun yg bisa bikin rileks pokoknya.
Me time ku ini, bisa tergantung
juga dengan kondisiku. Seperti saat ini dimana aku lagi kurang enak body, mulai
meler dan bersin-bersin disertai sakit kepala, langsung deh keluar minuman
andalanku. Mau tau? Udah gak jaman lagi marut2 jahe buat bikin wedang,
hahahaah. Biasanya aku selalu punya stok Sari Jahe Herbadrink. Beneran,
ini minuman andalan di saat flu mulai menyerang. Tinggal tuang isi kemasan ke
gelas, kasih air panas, aduk2, siap dinikmati. Hangatnya jahe membantu
meredakan gejala2 flu lho. Give it a try!
Sekilas info : Herbadrink
memiliki banyak varian yg rasanya enak dan semua berbahan natural. Itu bahan
pertimbangan pertamaku dalam memilih produk untuk dikonsumsi. Selain Sari Jahe
Herbadrink, Aku pernah coba Herbadrink Sari Lidah Buaya yang seger banget
rasanya, apalagi kalau diminum dengan tambahan es batu. Nyessss! Yang rasa
temulawak juga rasanya cukup enak, tadinya kupikir bakalan pahit banget,
ternyata rasa pahit hanya ada di after taste nya. Sama sekali tidak mengganggu
rasa keseluruhan.
Kembali lagi ke temanku
yg kala itu dilanda kejenuhan, saat ini dia mulai menemukan titik terang. Yaitu,
blanja make up dan skin care! Wkwkwkwk. Seneng liat mukanya mulai diwarnai dengan senyum dan excitement yang terpancar ketika menceritakan koleksi make up barunya. Katanya
sih nanti2 mau nyoba nge-vlog tentang make up gituuu. Semoga nanti
jadi se hits nenek Suhaylah Salim atau kak Tasya Farasya, ya.
Jadi gimana, sudahkah
kamu menemukan ramuan anti jenuhmu? Happy searching!
Demikian curcol gejeku
hari ini, selamat menikmati me time, teman2 semua! Say no to jenuh!