Wednesday, September 30, 2015

Kuliner Pulau Jawa di Hotel Indonesia Kempinski




Ketika mendapat informasi tentang event ini, saya langsung tertarik mendaftar. Gimana ngga, dari  title-nya aja udah bikin deg-deg-an. 5 islands in 5 weeks. Wow.....daftar yang mana yaaaa.....Setelah mikir2 dan mencocokkan jadwal dengan suami, akhirnya saya pilih Pulau Jawa. Tentu saja ini sangat familiar untuk saya, kedua orang tua saya berasal dari Jawa, begitu juga dengan keluarga suami. 

Speaking of Indonesian food, Indonesia yang merupakan negara kepulauan dengan banyak suku bangsa dan budaya, tentu saja kaya akan keragaman makanan tradisional. Tiap daerah memiliki ciri khas masing-masing. Bahkan salah satu makanan asli Indonesia, sudah diakui sebagai makanan terlezat di seluruh dunia. Iya, rendang daging asal Sumatera Barat itu memang rasanya luar biasa enaknya. Pulau-pulau lain juga memiliki makanan khas yang tak kalah ngetopnya. Lalu... apa sih yang populer di Pulau Jawa? 

Saya yakin semua juga tau kalau masakan Jawa ini identik dengan rasa manis. Iya, semanis orang-orangnya, hihihih. Memang gula, gula jawa ataupun kecap, hampir selalu ada di masakan Jawa. Dan seperti makanan daerah lainnya, rempah2 juga berperan penting untuk menghasilkan masakan yang enak. Jenis rempah, cara mengolah, dan keahlian juru masak adalah kunci dari masakan super yummy. Karena saya suka masak, bolehlah saya tambahkan satu ingredients lagi yang juga perannya luar biasa penting. Yaitu cinta dan perasaan. Ihhhh serius gak sih??? Serius doong.Yang namanya masak, kalo gak pake hati, hasilnya gak akan senikmat yang memasak dengan segenap jiwa. Saya sudah sering ulas di postingan2 saya yang terdahulu, kenapa sih masakan Ibu kita selalu terasa enak? Tentu saja karena pake cinta :)

Btw, apa sih hubungannya cinta sama kuliner 5 pulau? Jadi begini, sejujurnya saya gak mengharapkan apa2 ketika datang ke Signatures Restaurant ini. Yah yang namanya makanan hotel biasanya hambar. Kurang bumbu kalo buat saya. Yang mengejutkan, makanan disini terasa bumbunya, sedap sungguh! Walaupun gak semuanya saya coba karena  kemampuan menampungnya yang ngga ada, tp saya bisa menarik kesimpulan enak. Bumbu-bumbu benar2 terasa, seperti makanan homemade. Apakah Chef dan para kru di dapur memasak dengan sepenuh hati? Karena rasanya berbeda dari image makanan hotel yang pernah saya rasakan sebelumnya.

Sebelum lari ke menu, saya pengen memperlihatkan sedikit apa yg saya lihat disana. Ornamen2 khas Indonesia seperti gunungan, patung-patung pada meja kue memberikan kesan khas Indonesia. 


Saya suka sekali pojok cantik ini, beraneka warna kue2 khas Indonesia dan beberapa dessert khas negara barat




Siapa sih yang ngga ngiler kalo liat kue-kue di atas? Semua favorit saya ituuu! Senengnya lagi, kue-kue tradisional ini kebanyakan bahan bakunya bukan tepung terigu, tetapi tepung beras, tepung ketan ataupun tapioka. Lebih aman dan sehat karena tidak mengandung gluten. Rasanya pun amat kaya dan bervariasi. 




Berikut ini beberapa jenis makanan yang saya coba. 

1. Soto Mie
Makanan yang masuk kategori comfort food bagi saya ini, surprisingly so good!  Saya suka kaldunya yg tidak terlalu thick, dan bumbunya yang benar2 nikmat. Rasanya malah lebih enak dari soto mie yg biasa saya beli di tempat langganan saya. 




2. Selat Solo

Masakan khas kota Solo ini juga sudah pernah saya buat sebelumnya. Salad asli Indonesia, isinya daging sapi, sayur-an, telur dan kentang yang dituang kuah gravy manis dan gurih. 



3. Urap Sayuran

One of my favorite Indonesian style's salad! Gak pernah sanggup menolak sepiring nasi hangat, urap sayuran dan ikan asin yg gurih. And now my mouth is watering. 



4. Kupat Tahu Magelang

Pertama kali nyoba makanan ini pas ada teman yang mengajak ke suatu resto yang baru buka yang khusus menjual Kupat Tahu Magelang. Well, yang di Kempinski ini rasanya jauh lebih enak! 



5. Nasi Uduk dengan teman2nya

Sampai saat ini, nasi uduk untuk saya gak sekedar makanan untuk sarapan, kapan aja enak. Kali ini saya dan teman blogger, Atika, memadankan nasi uduk dengan gulai nangka, bistik lidah, kering tempe, keripik paru dan kerupuk. Rasanya? One of the best gulai nangka I have ever eat! Begitu juga dengan bistik lidahnya yang lembut dan super yummy dengan bumbu2 yang meresap sempurna.


6. Tengkleng Solo

Semangkuk mutton ribs soup hangat yang sedap.



Selain masakan tradisional Jawa, tentu saja tetap tersedia dessert ala western yang semuanya kelihatan enak.











Setelah mencicipi makanan khas Jawa, dapat kita tarik kesimpulan betapa kayanya Indonesia, dan sebagai penggemar kuliner a.k.a foodie, yuk kita lestarikan kuliner Indonesia! 

Hidangan Khas Solo di Dapur Solo

Kalo urusan makanan, kami sekeluarga tetep lebih suka masakan Indonesia, terutama untuk menu sehari2. Tau kan kenapa? Rempah! Lidah ndeso ini gak puas kalo sehari belum ketemu rempah tradisional yang kadang di negeri lain gak bisa ditemukan. Walopun saya sering bikin menu western juga, terutama pas weekend, tapi teteeeeep urutan pertama masakan Indonesia dooong :D


sukaaaaa banget sama kap lampu di Dapur Solo


Nah untuk saya, dan saya yakin bagi kita semua, masakan Ibu kita tentunya yang paliiiiiiing enak. Saya percaya setiap keluarga punya makanan khas, spesial, khusus yg selalu dirindukan kehadirannya di saat tertentu. Di rumah kami, saat Idul Fitri selalu menantikan ketupat, rendang daging sapi, opor ayam, sambal goreng kentang ati, dan sayur pepaya buatan mama saya. Ditambah taburan emping yg gurih asin, bablas dan buyar sudah urusan diet! Kalo diingat-ingat, saya sampe heran dikala itu bisa makan ketupat dkk sepiring penuhhhh. Kalo sekarang sih udah mulai membatasi lah ya, karena makan dikit aja langsung jadi daging, hiks. 




Kadang nih ya, kalo weekend pas malesss masak, kami sekeluarga suka makan diluar. Nyoba resto ini, resto itu...apa aja yg menarik dan blm pernah dicoba. Repotnya karena serumah beda2 selera itu lho....jadi kalo makan diluar kami liat dulu menunya sebelum masuk ke resto. Atau kadang nyari tempat yg bisa meng-akomodir selera semuanya, hahaha...macem foodcourt gitu lah, paling simple itu. Kebetulan minggu ini ada mama lagi menginap di rumah, jadi kalo jalan2 kami usahakan makan di tempat yg sesuai selera mama, selera Indonesia bangetttt! 




Naaaaah pada tau gak sih, kalo skrg ini ada aplikasi yg gampang banget dipake? Aplikasinya tinggal donlod di app aja, namanya OpenSnap. Ini membantu banget untuk cari tempat makan yang sesuai dengan keinginan kita. Kemaren itu mama request masakan jawa, passsss bgt ada teman yg merekomendasikan resto yang namanya Dapur Solo. Tinggal klik2 di aplikasi, ketemu deh, ada cabang dimana aja, komplit sama nomor telepon juga. Kita tinggal klik ajah mau filter gimana, bisa di sort berdasarkan wilayah terdekat, kategori cuisine, landmark dll, bisa di bookmark pula! Dan serunya, kita bisa upload foto2 kita disitu lhooo....bahkan buat blogger resep kayak saya, bisa share juga tuh hasil karya dapur sendiri. Cihuuuy banget!







Setelah liat di OpenSnap, kami memutuskan untuk mencoba Dapur Solo yg terdekat dengan tempat tinggal saya, di Serpong. Ini sebagian menu yg kami coba.

1. Es Campur Solo


Gak nyobain yang ini, udah dibabat sama si adek, hihihihi. Kayaknya sih enak,soalnya mau ngicip dikit aja gak boleh tuh.


mangapnya semangat bener, dek :D



2. Es Cincau Hijau








 3. Bandrek Kelapa 






4. Wedang Uwuh




Minuman unik ini rasa rempah banget. Isinya cengkih, daun salam, kapulaga, batang secang dan manisnya dari gula batu.

5. Teh Poci





6. Wedang Ronde





7. Selat Solo





8. Urap Solo






9. Nasi Langgi Kuning Spesial




10. Garang Asem Ayam Kampung



11. Asem-asem Iga






Overall, rasanya enak, terutama untuk hidangan2 nasi-nya. Untuk hidangan berkuahnya, kurang sesuai dengan selera kami sekeluarga yang suka makanan berempah dan terasa bumbunya. Kecuali untuk rawon yang gak difoto karena saya pesan untuk dibawa pulang, rawonnya enak dan cukup tasty. 





Pulangnya kami beli oleh-oleh disini. Kayak pergi kemana aja pake oleh2, hihihihi. Maksudnya buat nyemil2 di jalan aja sih. Sayang banget gak sempet dipoto, karena keburu abisssss. Rempeyek kacangnya enakk dan renyah, rempeyek bayamnya mantap, si adek ngemilin terus tuh sampe mamanya hampir gak kebagian.

Eh bahkan ya, buat ibu2 yang kadang ketinggalan berita tempat makan kekinian *based on true story*, ada editor's pick  juga di OpenSnap!



Hahaha ini bakal jadi andalan saya banget kayaknya! Enak kan, gak perlu tanya sana sini untuk cari tempat makan enak, tinggal klik2 henpon dan scroll2 ajah. Coba deh donlod aplikasinya, kalo saya sih terbantu bangeeeet, kalo udah donlod, jangan lupa pake hestek saya ya #lizamessycorner. OpenSnap juga banyak promo2 lho, jadi makin sering upload foto disitu, kesempatan menang voucher dll juga makiiin banyak!  


Friday, September 18, 2015

Cookies and Cream Muffin



One of my children's favorite, cookies and cream muffin a.k.a oreo muffin with extra oreo crumbs. Don't ask me about "healthy" in this recipe, because it doesn't! But it really really taste gooooood. I don't use the cream as it makes the muffin toooo sugary and make my teeth hurts, and anyway I make this for my kids....I don't want them to eat too much sugar. So if you are a sweet tooth, feel free to use the cream too :)

I am mixing butter and oil, as always. To make the muffin's texture moist, but still got that buttery smell, if you know what I mean.



Ingredients :
50 gr unsalted butter, room temperature
30 gr canola oil, or cooking oil
100 gr granulated sugar
1 large egg
1 tsp vanilla paste
1/2 cup (120 ml) fresh milk
1 and 1/2 cup all purpose flour (190 gr)
1 and 1/2 tsp baking powder
1/2 tsp salt
8-12 oreo, remove the cream, mashed the biscuit

Ingredients for crumbs :
2-3 tbsp all purpose flour
2 tbsp sugar
2 tbsp cold butter, cut into cubes
4 oreos, mashed

Mix all purpose flour, sugar, and mashed oreo, then add in the cold butter. Mix well with wooden spoon until it turns into crumbs. Refrigerate for at least 10 minutes before using.




DIRECTIONS :
1. Pre-heat your oven, 180 degree celsius. 
2. Mix the flour, baking powder and salt. 
3. Cream the butter and sugar until look pale, add in the oil. Mix well, you can use wooden spoon or balloon whisker.
4. Add the egg, vanilla paste and milk. Mix well.
5. Pour the flour mixture. Mix with balloon whisker, add the crushed oreo. Be careful not to overmix the batter.
6. Pour the mixture to muffin cups, sprinkle with oreo crumbs.
7. Bake for about 30 minutes.



Wednesday, July 1, 2015

Vanilla Muffin with Nutella Swirl




I have made this muffin many many times, I lost count. Rarely got the chance to take proper photos of this sugar darling. When I finally took the photos, I was struck by a truck full of laziness. All this pics were taken ages ago...kidding :D But it is quite old tho. Based on my investigation, hehe...it was taken on February 15....almost 5 months ago. Quite old, eh?




About the muffin....I bet some of you knows how much I adore, fancy or love muffins. Some of you might get pretty bored with another muffin recipes :D But this one, my friends. Is one of my top of the list muffin! As always, easy to make, simple ingredients, and taste really really good. Ideal for breakfast, brunch, your kids lunch box, and also perfect for teatime partner. However you want it. 




It is quite similar to the Vanilla muffin with stuffed Nutella that I once made, adding some twist with this one as I like my muffins to stay soft and a bit moist. 



INGREDIENTS :

50gr unsalted butter, softened to room temperature
30gr oil (I use canola)
100g granulated sugar
1 large egg
1 teaspoon vanilla extract
1/2 cup (120ml) milk
1 and 1/2 cups all purpose flour
1 and 1/2 teaspoon of baking powder
1/2 teaspoon ground cinnamon
1/2 teaspoon salt
6 teaspoons Nutella

Directions:

- Preheat oven to 180degree celcius. Spray muffin pan with cooking spray and set aside.
- In a large bowl of an electric or stand mixer, cream butter and sugar together on medium speed. 
- Add in the oil. Mix in the egg, vanilla extract, and milk. Gently stir in flour, baking powder, Cinnamon, and salt. Do not overmix - stir until  just combined.
- Spoon the batter into your muffin pan/ cups until almost full. Add a teaspoon of nutella,make the swirl with fork or tooth picks.
- Bake about 20-25 minutes.. Allow muffins to cool for about 5 minutes.

Sunday, June 28, 2015

Jalan-jalan di Kota Serang, Banten

Selamat siang semuanya, semoga semua dalam keadaan baik dan sehat sejahtera ya.  Kali ini saya mau cerita sedikit tentang perjalanan kami ke kota Serang. Mungkin sebagian ada yg bingung, iiiih ngapain sih ke Serang, gak ada yg diliat gitu! Pernah ada teman yg bilang seperti itu soalnya. Awalnya saya sendiri juga bingung sih, di Serang ada apa ya? Saya kok taunya cuman sop ikan sama sate bandeng aja, hihihihihi. Lagi-lagi gak jauh sama makanan yg diinget.


Nah akhirnya saya putuskan untuk browsing, ada apa sih yg bisa diliat di Serang? Jreng jreng......ternyata banyak obyek yang cukup seru lho! Berikut adalah diari perjalanan kami, dan foto2 yang diambil di tempat menarik itu, dan saya kasih bonus sedikit cerita tentang tempat tersebut. 

Foto-foto ini diambil di beberapa kesempatan yang berbeda, kami travelling dengan dua anak kecil pecicilan, jadi untuk ke beberapa tempat sekaligus, impossible! Oh iya, semua tempat yang kami kunjungi ini ada di daerah Banten Lama.


Keraton Kaibon


Ditinjau dari namanya (Kaibon = Keibuan), keraton ini dibangun untuk ibu Sultan Syafiudin, yaitu Ratu Aisyah. Pada waktu itu, sebagai sultan ke 21 dari kerajaan Banten, Sultan Syaifudin masih berumur 5 tahun, belum cukup umur untuk memegang tampuk pemerintahan.

Keraton Kaibon ini dihancurkan oleh pemerintah belanda pada tahun 1832, bersamaan dengan Keraton Surosowan yang akan saya bahas lagi setelah ini. 
Kesulitan saya dalam pengambilan foto di tempat-tempat bersejarah ini adalah, saya tidak terbiasa motret outdoor, hahaha. Kebiasa motretin makanan aja sih. Foto2 di keraton Kaibon dan Surosowan diambil dengan kamera DSLR Canon 600D, lensa 18-135mm. Sedangkan yang di Vihara menggunakan lensa fix 50mm. Keliatan banget perbedaan kualitas gambarnya ya....

Lensa kit 18-135mm ini cukup lumayan untuk pemotretan outdoor, tp kualitas gambar memang jauh kalau dibandingkan dengan lensa fix yang biasa saya pakai. Ditambah dengan cuaca yg panas menyengat waktu itu, dan memang tempat yang didatangi agak gersang. 

Reruntuhan Keraton Kaibon ini sangat sering dipakai untuk pemotretan. Baik pre-wedding, majalah, dll. Pas kami lg disitu juga ada yg lg dandan2 heboh dengan baju ala princess :D

Sejujurnya saya agak sedih melihat kedua Keraton yang saya datangi ini, karena kondisinya yang sangat tidak terawat, kotor dan sepertinya tidak diperhatikan oleh pemerintah...I mean, ini kan tempat bersejarah, sudah sepatutnya mendapatkan perhatian lebih dan layak dong....posisinya mepet sekali dengan perkampungan penduduk. Saya malah nyaris terlewat waktu mau kesini, karena di depan pagar berjejer truk-truk disewakan. Hampir gak keliatan kalo ada reruntuhan keraton di balik pagar. Pagar di sekeliling keratonpun jadi pemandangan yg cukup menyedihkan. Karena jadi tempat warga sekeliling menjemur pakaian, hiks. 












Keraton Surosowan

Tidak seperti Keraton Kaibon yang masih cukup kelihatan sisa reruntuhannya, Keraton Surosowan ini hampir rata tanah. Satu-satunya yang masih cukup kliatan adalah Kolam Rara Denok, yg memang posisinya menjorok ke dalam. Dari sisa2 reruntuhan ruangan yang masih terlihat sebagian, kemungkinan ada puluhan ruangan di keraton ini. Dinding pembatas setinggi 2 meter mengitari area keraton sekitar kurang lebih 3 hektare. Surosowan mirip sebuah benteng Belanda yang kokoh dengan bastion (sudut benteng yang berbentuk intan) di empat sudut bangunannya. 

Kami ke keraton ini pas musim panas, sama seperti ke Kaibon. Jadi keadaannya emang sangat gersang. Apalagi di Surosowan yang gak ada bangunan, nyaris rata tanah. Panasnya bener2 bikin sakit kepala. Ditambah pula, suasana di Surosowan lebih mencekam dan agak bikin gimanaaa gitu. Jadi gak berlama-lama :D




Kolam Rara Denok




VIHARA AVALOKITESVARA

Vihara ini terletak dekat sekali dengan Benteng Spellwijk, sampai saat ini juga masih dipergunakan dan penuh pengunjung, baik yang beribadah maupun yang datang untuk melihat-lihat. 

Vihara ini namanya diambil dari nama Bodhisatva yang sangat terkenal dalam aliran Buddhis Mahayana yakni Bodhisatva Avalokitesvara (Kwan Im).

Dari tulisan yang terdapat pada dinding vihara yang terdiri dari 3 bahasa, dapat kita ketahui bahwa vihara yang dibangun pada abad ke 16 ini merupakan salah satu yang tertua di Indonesia. Vihara ini juga dijadikan simbol oleh masyarakat Banten akan keharmonisan dalam menyikapi perbedaan yang ada. Pada saat meletusnya Gunung Krakatau tahun 1883,banyak sekali pengungsi yang berlindung di vihara, apapun agamanya. Mereka memohon perlindungan dan dengan keajaiban, vihara selamat walaupun tempat sekitarnya musnah dihantam lahar dan air bah.















Sebenernya di Banten Lama kami mengunjungi benteng Spellwijk dan Museum Purbakala juga, tapi sayangnya ketika kami sampai di benteng, hujan...jadi gak sempet foto2. Sedangkan foto2 di musium Kepurbakalaan yang posisinya dekat sekali dengan keraton Surosowan, sepertinya tidak sengaja ke-delete. hiks. 

Paling tidak, saya berharap tulisan ini bisa memberikan sedikit gambaran tentang tempat bersejarah di Banten. Karena saya tidak menemukan literatur yang cukup baik untuk melengkapi cerita ini. 

Btw, kalo pembaca ibu2 pasti tau ya, gimana rempongnya jalan2 sama anak kecil...mulai dari bawaan segambreng, anak2 yang berantem di mobil, dan perlunya kenyamanan dalam berkendara. Jadi dengan kondisi yg seperti itu, saya lagi lirik mobil ini nih, Toyota Agya. Cocok juga buat anter jemput anak sekolah... kabinnya nyaman, bagasi luas, eksterior cantik dan emisinya juga iriiiiiit krn Agya termasuk LCGC (Low Cost Green Car). Cocok banget untuk first jobber dan keluarga kecil yang bahagia :) 

Mau tau penampakannya? Dijamin bikin ngiler deh :)